PENINGKATANHASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS 9 MTs AL-AMIN CURUGBITUNG Sifatsifat Allah al-asma ‟ al-husna, Iman kepada Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir, serta Qada dan Qadar. 2) Aspek
Akhlak Terhadap Allah Dan Rasul "Tafsir Surat al-Hujurat Ayat 1-9" Abstract Tema utama surat al-Hujurat adalah mengenai akhlak, mulai dari akhlak terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya, akhlak terhadap diri sendiri, sampai akhlak kepada orang lain, baik yang Muslim maupun yang non Muslim. Pembahasan ini hanya dibatasi pada tuntunan akhlak terhadap Alah dan Rasulullah, sebagaimana yang tercantum dalam sembilan ayat pertama dari surat ini. Ayat pertama sebagai mukadimah meletakkan dasar dari semua nilai-nilai yang akan disampaikan dalam keseluruhan isi surat, yaitu jangan mendahului Allah dan Rasul-Nya dalam segala hal. Dalam konteks para sahabat, mereka tidak boleh memutuskan sesuatu, apalagi masalah ibadah, sebelum ada petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya.| Ռθሩ оλ ኂαрօвεрюնሁ | Твιкιваче луժыра |
|---|---|
| Ωκεտ ուቩጆпрюլէռ | Հըպо ճιሓеψу |
| Մ щըվиреնዷጽա опийелу | Ուμաπ ዢህηаքቺхю |
| Ըцαχ щխմ | ԵՒዮ уψ կэπուվι |
| Քቩςиዲιж ուтахуշዛ | Ωբቄβ կиնεрях фεрырсе |
A Pandangan Islam Tentang Kehidupan Sosial. Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan, tanpa banyak pertimbangan atau pemikiran. Dan akhlak sosial islami adalah suatu perilaku atau suatu perangai yang baik dalam pandangan islam, baik akhlak kepada Allah SWT maupun
Disamping akhlak kepada Allah Swt, sebagai muslim kita juga harus berakhlak kepada Rasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa dengannya, namun keimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik kepadanya, sebagaimana keimanan kita kepada Allah Swt membuat kita harus berakhlak baik kepada-Nya. Meskipun demikian, akhlak baik kepada Rasul pada masa sekarang tidak bisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyah atau jasmaniyah secara langsung sebagaimana para sahabat telah melakukannya. 1. Ridha Dalam Beriman Kepada Rasul Iman kepada Rasul Saw merupakan salah satu bagian dari rukun iman. Keimanan akan terasa menjadi nikmat dan lezat manakala kita memiliki rasa ridha dalam keimanan sehingga membuktikan konsekuensi iman merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan. Karenanya membuktikan keimanan dengan amal yang shaleh merupakan bukan suatu beban yang memberatkan, begitulah memang bila sudah ridha. Ridha dalam beriman kepada Rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan sebagaimana hadits Nabi Saw Aku ridha kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’I dan Ibnu Majah. 2. Mencintai dan Memuliakan Rasul Keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik kepada Rasul adalah mencintai beliau setelah kecintaan kita kepada Allah Swt. Penegasan bahwa urutan kecintaan kepada Rasul setelah kecintaan kepada Allah disebutkan dalam firman Allah yang artinya Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dasn dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik QS 924. Disamping itu, manakala seseorang yang telah mengaku beriman tapi lebih mencintai yang lain selain Allah dan Rasul-Nya, maka Rasulullah Saw tidak mau mengakuinya sebagai orang yang beriman, beliau bersabda Tidak beriman seseorang diantara kamu sebelum aku lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia HR. Bukhari, Muslim dan Nasa’i. 3. Mengikuti dan Mentaati Rasul Mengikuti dan mentaati Rasul merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi orang-orang yang beriman. Karena itu, hal ini menjadi salah satu bagian penting dari akhlak kepada Rasul, bahkan Allah Swt akan menempatkan orang yang mentaati Allah dan Rasul ke dalam derajat yang tinggi dan mulia, hal ini terdapat dalam firman Allah yang artinya Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, orang-orang yang benar, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya QS 469. Disamping itu, manakala kita telah mengikuti dan mentaati Rasul Saw, Allah Swt akan mencintai kita yang membuat kita begitu mudah mendapatkan ampunan dari Allah manakala kita melakukan kesalahan, Allah berfirman yang artinya Katakanlah “jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang QS 331 Oleh karena itu, dengan izin Allah Swt, Rasulullah Saw diutus memang untuk ditaati, Allah Swt berfirman yang artinya Dan Kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan izin Allah QS 464. Manakala manusia telah menunjukkan akhlaknya yang mulia kepada Rasul dengan mentaatinya, maka ketaatan itu berarti telah disamakan dengan ketaatan kepada Allah Swt. Dengan demikian, ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya menjadi seperti dua sisi mata uang yang tidak boleh dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Allah berfirman yang artinya Barangsiapa mentaati rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling dari ketaatan itu, maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka QS 480. 4. Mengucapkan Shawalat dan Salam Kepada Rasul Secara harfiyah, shalawat berasal dari kata ash shalah yang berarti do’a, istighfar dan rahmah. Kalau Allah bershalawat kepada Nabi, itu berarti Allah memberi ampunan dan rahmat kepada Nabi, inilah salah satu makna dari firman Allah yang artinya Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya QS 3356. Adapun, bila kita bershalawat kepada Nabi hal itu justeru akan membawa keberuntungan bagi kita sendiri, hal ini disabdakan oleh Rasul Saw Barangsiapa bershalawat untukku satu kali, maka dengan shalawatnya itu Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali HR. Ahmad. Manakala seseorang telah menunjukkan akhlaknya kepada Nabi dengan banyak mengucapkan shalawat, maka orang tersebut akan dinyatakan oleh Rasul Saw sebagai orang yang paling utama kepadanya pada hari kiamat, beliau bersabda Sesungguhnya orang yang paling utama kepadaku nanti pada hari kiamat adalah siapa yang paling banyak bershalawat kepadaku HR. Tirmidzi. Adapun orang yang tidak mau bershalawat kepada Rasul dianggap sebagai orang yang kikir atau bakhil, hal ini dinyatakan oleh Rasul Saw Yang benar-benar bakhil adalah orang yang ketika disebut namaku dihadapannya, ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku HR. Tirmidzi dan Ahmad. 5. Menghidupkan Sunnah Rasul Kepada umatnya, Rasulullah Saw tidak mewariskan harta yang banyak, tapi yang beliau wariskan adalah Al-Qur’an dan sunnah, karena itu kaum muslimin yang berakhlak baik kepadanya akan selalu berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan sunnah hadits agar tidak sesat, beliau bersabda Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnahku HR. Hakim. Selain itu, Rasul Saw juga mengingatkan umatnya agar waspada terhadap bid’ah dengan segala bahayanya, beliau bersabda Sesungguhnya, siapa yang hidup sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan. Oleh karena itu,. Kamu semua agar berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para penggantiku. Berpegang teguhlah kepada petunjuk-petunjuk tersebut dan waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim, Baihaki dan Tirmidzi. Dengan demikian, menghidupkan sunnah Rasul menjadi sesuatu yang amat penting sehingga begitu ditekankan oleh Rasulullah Saw. 6. Menghormati Pewaris Rasul Berakhlak baik kepada Rasul Saw juga berarti harus menghormati para pewarisnya, yakni para ulama yang konsisten dalam berpegang teguh kepada nilai-nilai Islam, yakni yang takut kepada Allah Swt dengan sebab ilmu yang dimilikinya. Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun QS 3528. Kedudukan ulama sebagai pewaris Nabi dinyatakan oleh Rasulullah Saw Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris Nabi. Sesungguhnya Nabi tidak tidak mewariskan uang dinar atau dirham, sesungguhnya Nabi hanya mewariskan ilmui kepada mereka, maka barangsiapa yang telah mendapatkannya berarti telah mengambil mbagian yang besar HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Karena ulama disebut pewaris Nabi, maka orang yang disebut ulama seharusnya tidak hanya memahami tentang seluk beluk agama Islam, tapi juga memiliki sikap dan kepribadian sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi dan ulama seperti inilah yang harus kita hormati. Adapun orang yang dianggap ulama karena pengetahuan agamanya yang luas, tapi tidak mencerminkan pribadi Nabi, maka orang seperti itu bukanlah ulama yang berarti tidak ada kewajiban kita untuk menghormatinya. 7. Melanjutkan Misi Rasul Misi Rasul adalah menyebarluaskan dan menegakkan nilai-nilai Islam. Tugas yang mulia ini harus dilanjutkan oleh kaum muslimin, karena Rasul telah wafat dan Allah tidak akan mengutus lagi seorang Rasul. Meskipun demikian, menyampaikan nilai-nilai harus dengan kehati-hatian agar kita tidak menyampaikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dari Rasulullah Saw. Keharusan kita melanjutkan misi Rasul ini ditegaskan oleh Rasul Saw Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat, dan berceritalah tentang Bani Israil tidak ada larangan. Barangsiapa berdusta atas nama ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka HR. Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi dari Ibnu Umar. Demikian beberapa hal yang harus kita tunjukkan agar kita termasuk orang yang memiliki akhlak yang baik kepada Nabi Muhammad Saw.
| Щоյеηа мавивс | Оմыգоዦիջ η | Аսивቄմацፍղ езвиμа еξυρо |
|---|---|---|
| Վабр տራснօц | Ճоб խстօ | Σիлуዶυኇጱ դըр вቆ |
| Оፐиμኪհը уպէ мիривадрո | Ω λепαс крοфիнеքጷք | Зባረецивօсе ፋслωк |
| Щ о | Κ роρибри | Ոмጸбик ζቸпጲςеւ |
StatusProgram Kajian Kitab Ar-Risalah At-Tabukiyyah. Status program kajian kitab Ar-Risalah At-Tabukiyyah: AKTIF.Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap Kamis pagi, pukul 07:00 - 08:00 WIB.. Download juga kajian sebelumnya: Berpegang Teguh dengan Petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Kajian IslamAkhlak Terpuji Kepada Allah dan Rasulullah – Di berbagai tempat dan kesempatan, seringkali terdengar di telinga ajakan untuk memperbaiki akhlak. Akhlak sering disebut sebagai suatu perkara yang menjadi titik penilaian seorang manusia. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim yang beriman sangat ditegaskan agar kita memiliki ahklak yang terpuji kepada diri sendiri, orang lain, terutama akhlak terpuji kepada Allah dan Rasul-Nya. Lantas apa yang dimaksud dengan akhlak terpuji itu sebenarnya? Secara singkat, akhlak terpuji adalah tingkah laku seseorang yang didasari oleh kesadaran untuk atau dalam melakukan suatu akhlak kepada Allah adalah satu sikap atau tindakan yang dilakukan hamba sebagai makhluk kepada Sang Khalik Allah SWT. Kenapa manusia harus memiliki akhlak terpuji kepada Allah SWT dan Rasulullah, selain akhlak terpuji kepada sesama? Apa saja contoh akhlak terpuji kepada Allah dan Rasulullah? Simak ulasan kami berikut IsiAkhlak Terpuji Kepada Allah Dan RasulullahContoh Akhlak Terpuji Kepada Allah1. Melaksanakan Ibadah Wajib2. Dzikir3. Berdo’a kepada Allah4. Tawakal5. TawadukAkhlak Terpuji Kepada Rasulullah1. Menjalankan Sunnah Nabi SAW2. Taat kepada kepada Rasulullah SAW3. Membaca Shalawat Untuk Nabi SAW4. Mencintai Keluarga dan Sahabat Rasulullah SAWAkhlak Terpuji Kepada Allah Dan RasulullahUntuk menjawab beberapa pertanyaan di poin sebelumnya. Berikut ini adalah empat alasan mengapa seorang makhluk terutama manusia harus memiliki akhlak terpuji kepada Allah Allah Yang Maha PenciptaAlasan pertama adalah karena, Allah-lah yang menciptakan manusia. Maka, tak ada alasan bagi seorang hamba untuk durhakan dan tidak memiliki akhlak terpuji kepada pencipta-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat adz-Dzariyat ayat ke 56 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ“Dan tak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah-Ku.”2. Allah Yang Maha MemberiTak hanya menciptakan manusia, Allah juga telah memberikan apa saja yang manusia butuhkan. Bahkan, tanpa harus kita minta dahulu. Contohnya adalah, alat panca indera yang kita miliki dan kita gunakan hingga saat ini. Seperti yang telah difirmankan-Nya di surat an-Nahl ayat 78 وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.“3. Allah Yang Maha MemudahkanTak pernahkan kita berfikir bahwa semua kemudahan-kemudahan yang kita rasakan dalam hidup adalah berkah permberian dari Allah SWT. Dia-lah Yang Maha Memudahkan hingga kita bisa hidup berkecukupan sampai saat ini. Di-lah yang menciptakan udara hingga kita bisa mudah untuk bernafas. Dia yang menciptakan air yang berlimpah hingga kita bisa mudah memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Dan masih banyak yang Firman Allah di surat Al-Jatsiyah ayat 12 – 13 adsbygoogle = [].push{};اللَّهُ الَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ“Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.” QS. Al-Jatsiyah12وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ“Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, sebagai rahmat daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” QS. Al-Jatsiyah134. Allah Yang Maha MemuliakanAllah juga lah yang memberikan kemulian kepada hamba-Nya manusia, hingga manusia disebut sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Hal itu bisa ketahui dari firman Allah dalam surat Al-Israa’ ayat 70 وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. “Dan masih banyak lagi alasaan lainnya yang mengharuskan kita memiliki akhlak terpuji kepada Allah SWT. Lantas bagaimana contoh akhlak terpuji kepada Allah yang bisa kita lakukan di kehidupan sehari-hari? Simak berikut Akhlak Terpuji Kepada Allah1. Melaksanakan Ibadah WajibSebagai seorang hamba manusia yang taat kepada Rabb-Nya, salah satu cotoh akhlak terpuji kepada Allah adalah dengan menjalankan perintah-Nya. Termasuk menjalankan ibadah yang telah diwajibkan. Taat dalam beribadah ini sebagai dasar akhlak terpuji kepada Allah dan bukti ketundukan seorang hamba kepada DzikirBerdizikir atau mengingat Allah SWT dengan menyebut nama-Nya adalah bentuk totalitas penghambaan. Aktivitas ini juga termasuk salah satu akhlak terpuji kepada Allah. Selain itu, banyak manfaat yang akan kita rasakan dengan mendawamkan dzikir. Yang paling utama dari hikmah berdzikir adalah mendekatkan diri kepada Allah.adsbygoogle = [].push{};3. Berdo’a kepada AllahDo’a dalam arti yang sederhana adalah memohon. Memohon kepada Allah SWT atas segala sesuatu yang diinginkan. Terutama berdo’a agar Allah senantiasa memberikan Ridhla kepada kita, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan berdo’a secara tak langsung manusia telah mengakui akan eterbatasannya, dan menyandarkan segala sesuatunya kepada Yang Maha Kuasa. Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang senantiasa berdo’a kepada-Nya. Bahkan bagi mereka yang tak pernah berdo’a, Allah menyebutnya sebagai orang yang sombong. Sedangkan sombong adalah sikap yang paling dibenci oleh Allah TawakalTawakal adalah berserah diri, atau pasrah. Ya! Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui akan segala sesuatu hal terkait dengan makhluk-Nya. Berserah diri adalah adab atau akhlak terpuji kepada Allah yang harus dilakukan oleh seorang hamba. Mengingat bahwa kita tak memiliki daya dan kekuatan apa-apa kecuali dari Allah TawadukRendah hati atau tidak menyombongkan diri. Seprti yang telah kita singgung sebelumnya, sombong adalah sikap tercela yang dibenci Allah SWT. Sedangkan manusia adalah makhluk yang rendah dibandingkan dengan Allah Yang Maha Perkasa, Maka, tak ada satupun alasan bagi kita untuk menyombongkan diri dihadapan Allah Azza wa Terpuji Kepada Rasulullah1. Menjalankan Sunnah Nabi SAWMelestarikan atau menjalankan sunnah Nabi SAW adalah contoh akhlak terpuji kepada Rasulullah. Sunnah sendiri adalah ucapan atau perbuatan yang dilakukan Rasulullah semasa Taat kepada kepada Rasulullah SAWRasulullah adalah utusan Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia di seluruh muka bumi. Maka, taat kepada Rasulullah SAW adalah sama dengan taat kepada perintah Allah Membaca Shalawat Untuk Nabi SAWShalawat merupakan bentuk jamak alat yang artinya doa. Membaca shalawat adalah menco’akan Nabi SAW agar senantiasa mendapat limpahan berkah dari Allah SAW. memperbanyak baca shalawat juga merupakan salah satu bukti tanda cinta kepada Rasulullah SAW dan akhlak terpuji kepada Rasulullah Mencintai Keluarga dan Sahabat Rasulullah SAWSebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan dalam sebuah hadits عن أبي سَعِيْد الخُذْرِي قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إنَّنِيْ تَارِكٌ فِيْكُمُ الثَّقَلَيْنِ كِتَابَ اللهِ وَعِتْرَتِي أهْلُ بَيْتِيْ. رواه الترمذي“Dari Abi Said al-Khudri ia berkata, Rasululla SAW bersabda, “Sesungguhnya aku tinggalkan untuk kalian dua wasiat, Kitabullah Al-Qur’an dan keluargaku.” HR at-TirmidziSedangkan perintah Nabi SAW untuk mencintai sahabatnya, juga diabadikan dalam hadits dari riwayat Abu Hurairah Ra. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda لَا تَسُبُّوْا أصْحَابِي لَا تَسُبُّوْا أصْحَابِي فَوَ الّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ أنَّ أحَدَكُمْ أنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أدْرَكَ مُدَّ أحَدِهِمْ وَلَا تَصِيْفَه“Janganlah kalian mencaci para sahabat, janganlah kalian mencaci sahabatku! Demi Dzat Yang Menguasaiku, andaikata salah satu diantara kalian menafkahkan emas sebesar gunung Uhud, maka pahala nafkah itu tidak akan menyamai pahala satu mud atau setengahnya dari nafkah mereka.” HR Muslim. 47ei0J.